macam-macam teori belajar

Diposting oleh Hanif | | Posted On Rabu, 13 Juni 2012 at 21.50

1. Teori belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
2. Teori  Belajar kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif  ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.

more :
     http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/

Gaya Belajar Albert Einstein

Diposting oleh Hanif | | Posted On at 21.45

Albert Einstein adalah seorang ilmuwan eksentrik yang kepandaiannya menjadi icon ilmu fisika. Kegeniusannya diakui dunia dan banyak penemuan fenomenalnya diabadikan menjadi landasan teori banyak cabang ilmu pengetahuan.
otakkacau.net

Einstein adalah Ilmuwan paling genius pada abad 20.  Penemuan efek fotolistrik berhasil mengantarkannya meraih anugerah nobel fisika tahun 1921. Kegeniusan Einsten diakui hingga saat ini. Bahkan Otak Einsten diteliti oleh ratusan ilmuwan yang ingin mengungkap rahasia dibalik kegeniusan Einstein. Ingin tahu bagaimana gaya belajar Einstein?


Albert Einstein lahir di Ulm dekat kota Munich, Jerman pada 14 Maret 1879. Einstein kecil bukanlah anak yang menarik. Ia pernah tidak naik kelas dan Kepala Sekolahnya mengancam Einstein kecil keluar dari sekolah. Einstein juga pernah gagal dalam ujian sekolah, Bahkan Ia juga pernah dituduh gila karena sering melakukan hal aneh yang tidak biasa dilakukan kebanyakan orang. Einstein juga dikenal sebagai anak yang mempunyai permasalahan dalam berbicara.

Walaupun Einstein memiliki kelemahan dalam berbicara, Ia tidak pernah gagal dalam pelajaran matematika dan numerika. Bahkan sebelum 15 tahun, Ia sudah menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara otodidak.

Berikut merupakan kelebihan gaya belajar Einstein, bandingkan dengan gaya belajar Anda:

  • Mencari masalah yang memiliki kemungkinan jawaban. Bahkan jika perlu Ia menciptakan sendiri masalah tersebut dan mencari penyelesaiannya.
  • Memecahkan masalah dengan pola atau caranya sendiri. Ia tidak takut bila pemecahan masalah tersebut menggunakan pola yang bertentangan dengan ide umum.
  • Membangkang terhadap ide umum yang ada bukanlah sesuatu yang salah karena dalam berpikir harus lahir pola-pola yang baru.
  • Belum tentu orang sukses tidak pernah mengalami kegagalan.
  • Menemukan solusi dengan menumbuhkan ide-ide hebat, bersabar dan menunda penilaian serta mengabaikan fakta-fakta yang tidak menyenangkan.
  • Suka berkhayal tentang fenomena-fenomena fisik seperti bagaimana jika cahaya ditunggangi.
  • Memiliki keyakinan hati yang kuat untuk melakukan suatu hal yang dianggap benar.
  • Banyak bermimpi dan bermain dengan alam dan kehidupan alam adalah sekolah yang paling bersahabat.
  • Sering melakukan eksperimen berupa imajinasi. Menurutnya imajinasi lebih penting dari pengetahuan.
  • Tidak melihat orang dari sisi luarnya.
  • Lebih banyak berkarya daripada berbicara
  •  Tidak suka bersaing, Ia lebih menyukai bekerja keras sendiri dan mendapatkan kesuksesan yang mampu digunakan orang banyak.
  • Sangat ambisius dan selalu merealisasikan ide-ide baru yang dipikirkan.
  • 35% Pikiran dan 65% keringat
Einstein juga memiliki jiwa yang tidak mudah menyerah. Integral dan Diferensial tingkat tinggi yang menurut banyak orang termasuk pelajaran yang sulit, bagi Einstein seperti camilan yang siap disantap masuk ke perutnya.

referensi:
      http://putriejrs.blogspot.com/2012/03/gaya-belajar-albert-einstein.html